Aku Nikahkan Engkau Dengan Putriku

Sebuah Kisah Cinta...

Tersebut kisah dari sebuah kota di pinggiran tunisia, seorang gadis cantik, pintar dan cerdas. aktifitas sehari-harinya tak pernah lepas dari kegiatan yang bermanfaat hingga dari tahun ke tahun kepribadian dan keilmuannya berkembang pesat, tak heran jika ia menjadi buah bibir di kalangan para mahasiswa, karena selain pintar ia juga seorang gadis yang baik budi pekertinya serta terlihat selalu ceria.
Gadis istimewa ini memang dibesarkan di sebuah keluarga terhomat dan berpendidikan tinggi, konon ayahnya adalah seorang Profesor juga seorang Rektor merangkap Dosen di Universitas tempat ia belajar saat ini. namun meski gadis ini lahir dari keluarga yang istimewa ia tak pernah memandang rendah orang lain, sosoknya yang low profile dan sederhana itulah yang membuatnya dicintai banyak orang.
Pada suatu hari, cuaca buruk, awan hitam menggumpal memenuhi hamparan langit, matahari pun seakan enggan menampakkan sinarnya, kehangatannya tak mampu menembus mega-mega kelam, langit seakan sedang menahan sesuatu yang sangat besar yang pada suatu saat akan dilepaskan.
Si gadis cantik tak terpengaruh dengan kondisi cuaca yang mencekam, karena ia tak ingin dirinya ketinggalan mata kuliah hari ini, dengan keyakinan takkan terjadi apa-apa pada dirinya si gadis bersikukuh datang ke kampus. waktu kuliah telah habis, sore itu apa yang diprediksikan semua orang terjadi, hujan lebat dan angin yang sangat kencang membuat semua orang ingin segera mencari tempat untuk berlindung. si gadis cantik berlari menuju halte namun tubuhnya tak mampu melawan angin yang sangat kencang, lalu ia putuskan berteduh di depan pintu sebuah apartemen kontrakan, senja mulai datang hujan dan angin belum juga menunjukkan akan mereda, ada rasa khawatir menghampiri perasaannya ia takut akan terjadi apa-apa dengan dirinya, lebih takut lagi ayahnya marah karena ia pulang terlambat.
Si gadis cantik merasa sedang berada di tengah lautan, angin kencang menggulung seperti ombak tong-tong sampah di pinggir jalan bertebaran dan berserakan, tak ada seorang pun melintas kecuali beberapa kendaraan besar, malam mulai menyelimuti si gadis tetap duduk mendekap kedua lututnya, bajunya yang basah kuyup terasa sangat dingin diterpa angin ia kedinginan, bibirnya mulai pucat tulangnya terasa nyeri dan perih. Tanpa sadar tangannya mengetuk pintu di belakangnya, seorang pemuda membukakan dari balik pintu lalu mempersilahkan si gadis masuk, tak lama kemudian pemuda itu datang menghampiri menyuruh si gadis masuk ke kamarnya, lalu ia menyalakan lilin karena listrik padam, setelah menyodorkan sebuah handuk dan mantel tebal lalu ia pergi meninggalkan si gadis di kamar dan menutup pintunya.
Si gadis menahan kantuk yang luar biasa, ia yakin hujan akan reda sebelum larut malam namun akhirnya ia menyerah dan rasa kantuk pun tak mampu ia bendung. si gadis terbangun, ia terkejut apa yang telah ia lakukan? terbayang wajah merah ayahnya karena anak gadisnya pulang pagi, dengan tergesa-gesa ia membuka pintu kamar jantungnya semakin berdegup kencang saat ia melihat seorang pemuda terkapar di ruang tamu dengan kedua tangannya terluka, si gadis cantik lari terbirit-birit sama sekali ia tak tahu apa yang telah ia lakukan tadi malam di rumah pemuda itu. sesampai di rumah ia langsung memeluk ayahnya ia menangis sesenggukan, berulang-ulang ia berkata “aku tak melakukan apa-apa”, ayahnya heran apa yang sebenarnya terjadi dengan putrinya? “apa yang terjadi denganmu anakku, di mana kau menginap semalam?”, lalu si gadis cantik menceritakan segala hal yang telah terjadi kepada ayahnya.
di hari sabtu, saat ayah si gadis mengajar di sebuah kelas khusus pria ia mendapatkan dua orang mahasiswanya dua-duanya bernama Ahmad absen, lalu ia bertanya “kemana dua mahasiswa ini?” seorang menjawab “Ahmad Amin pulang ke kampung halaman karena ibunya sakit, sedangkan Ahmad Abdullah terbaring di rumah sakit”. selepas mengajar ayah si gadis menyempatkan diri menjenguk mahasiswanya yang sedang sakit, ia terkejut saat melihat seorang pemuda kedua tangannya terlilit perban, lalu ia bertanya kepada seorang dokter “kenapa dengan kedua tangan pemuda itu?” dokter itu menjawab “semua jari-jarinya terbakar, kita tak tahu sebabnya apa”, kemudian ayah si gadis menghampiri pemuda itu dan bertanya “siapa namamu wahai anak muda?” pemuda itu menjawab “namaku Ahmad Abdullah”, “apa yang membuatmu begini?”.
Pemuda itu lalu bercerita:….Sore itu hujan lebat, angin sangat kencang dan listrik padam, aku melihat dari jendela seorang gadis berteduh di depan pintu rumahku aku perhatikan dia ternyata aku mengenalnya ia seorang gadis yang pintar dan baik, ia sangat terkenal di kalangan mahasiswa, aku ingin membantunya tapi aku takut sampai akhirnya dia mengetuk pintu dan aku persilahkan ia masuk. aku tahu ia kedinginan maka aku ambilkan handuk dan sebuah mantel tebal lalu aku biarkan ia beristirahat di kamar dan aku tidur di sofa. di tengah malam aku membuka pintu kamar untuk memastikan ia dalam keadaan nyaman, Masyaallah…aku seperti melihat seorang bidadari terbaring pulas di tempat tidurku dari raut wajahnya aku bisa rasakan ia adalah gadis yang baik budi pekertinya.
hampir saja tangan ini menjamah sesuatu yang bukan hak-ku, namun Allah memberikan kekuatan kepadaku dan aku berhasil mnguasai nafsuku lalu aku keluar dari kamar, aku mulai gelisah pikiran-pikiran busuk mulai menggerogoti otakku, segera aku berwdlu’ dan memohon ampun kepada Allah. Lalu aku putuskan duduk di depan sebuah lilin sambil berdzikir dan bertahan agar pikiran mesum itu tidak menguasai pikiranku, saat aku mulai tak sanggup menahannya aku bakar satu jariku maka aku melihat bahwa neraka lebih panas dari ini, begitu seterusnya saat pikaranku mulai dikuasai setan aku bakar lagi satu jariku, hingga semua jari-jariku terbakar dan aku tak mampu lagi menahan rasa sakit dan akhirnya aku pun tak sadar apa yang terjadi setelah itu..!
ayah si gadis terharu mendengar cerita dari pemuda itu, lalu ia memeluknya dan berkata : “wahai anak muda, Aku nikahkan engkau dengan putriku…”!




diambil dari buku “Qodhoya Al Hub”……..

0 comments:



Post a Comment