jika "iya"


jika iya adalah jawaban yg kan membuatmu bahagia
membuatmu merasa menjadi org paling beruntung di dunia

jika iya adalah sesuatu yg sangat penting bagimu
yg kan membuatmu tersenyum sepanjang waktu?

jika iya tak membuatmu menyesal memilihku
menerima aku dg kekuranganku

jika iya meyakinkanmu bahwa aku satu2nya
yg pantas kau ikuti dan teladani

maka IYA adalh jawabanku
yg dpt kau buktikan ketulusanku

tapi...
aku ingin iya yg pasti
iya yg di ridhai
iya yg menyatukan kita
iya yg mengikat kita
iya yg selamanya setia

iya yg halal
untukku untukmu untuk kita.

shioukahn
Lanjut...???

keKAsih "virtual"



munculnya tibatiba
lembutnya menyapa
sehalus sutera
sungguh menggoda

tanpa berjabat
saling berbalas
hatiku mengucap
hatimu menjawab

oh...kekasih virtualku

tiada yg seindahmu
anggun menyentuhku
meluluhkan kabekuanku
melucuti keangkuhanku

wahai...kekasih virtualku

dalam gelap
tak seorangpun melihat
aku berdoa
smoga ada jalan ke sana

kan ku tuliskan kisah kita diatas bintang cinta
mengorbit diantara galaxy dan penghuni-penghuni langit asmara
menyapa bulan yg tersipu malu
indah kita tlah mengalahkan pijarnya

shioukahn

REPLY....


hmh.. ^_^
siapa sangka
kasih kan datang
disela kebetulan
yang teramat luar biasa..

Tanpa berjabat
saling berbalas
hatimu mengucap,
hatikupun menjawab..

Habiby..
Terimakasih buatmu
untuk asa yang kau cipta untukku,
hadirkupun inginkan menjadi kekayaan yang sempurna bagimu

takkan lelahku juga meminta,
agar dicukupkan permohonan ini
dengan ridhoNya. :D

sang bulan bukan hanya tersipu malu
tp sdikit cmburu

Ara

Lanjut...???

On tHe wAy of TruTh (Renungan dari "BARISAN" yg kokoh)


Diantara keistimewaan al-quran adalah susunan bahasanya yang indah dan memiliki makna yang luas, sehingga siapapun yg berusha untuk merenunginya akan mendapatkan pelajran yg sangat berharga dan kesan2 yg sangat luarbiasa, hal ini tentu saja di luar Tafsir yang membuthkan disiplin ilmu yang banyak, optimal dan tidak mudah. sedangkan tadabbur atau merenungi ayat lebih mudah, bisa berarti sebuah Usaha memahami ayat-ayat Al-Qur'an yang sedang dibaca atau didengar dengan disertai kekhusyukan hati dan anggota badan serta dibuktikan dengan mengamalkannya.

mari kita coba mentadabburi salah satu surah dalam al-quran, surah as-shaf yg berarti barisan berjumlah 14 ayat. meskipun relatif pendek namun maknanya sangat luas dan mencakup banyak hal. secara umum surah ini menyinggung soal dakwah, diantaranya adalah "al-qudwah qobla ad-da'wah" yg terkandung pada ayat kedua "Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?", bgitu juga ayat ketiga.

setelah itu surah ini juga berbicara tentang pentingnya Shaf (barisan) dalam berjuang (berdakwah), sehingga digambarkan bahwa umat islam yang berjuang di jalan Allah dan berbaris (ber-shaf) rapi seperti sebuah struktur bangunan yg kokoh (kalbunyaaanum marshus). ini mengapa kita umat islam dituntut untuk bersatu dan tidak berpecah belah, beramal jama'i akan memudahkan para da'i mengemban tugasnya.

kita beralih mentadabburi ayat 6-9....! setidaknya ada beberpa hal penting dari 4 ayat ini.

pertama, bahwasanya bani israil telah mengetahui kebenaran akan kenabian Isa as. dengan bukti2 yang otentik.

Nabi Isa as. bersabda: "bahwasanya aku adalah utusan, yg diutus Allah swt untuk menyeru kalian (bani israil) kepada kebaikan dan melarang kalian dari keburukan, dengan membawa bukti2 yg menunjukkan kejujuran dan kebenaran apa yg aku bawa."

bukti2 itu berupa:
1. Nabi Isa as. membawa risalah sebagaimana Nabi Musa as. membawa taurat, dan membenarkannya meskipun beliau jg diutus dg syariat2 baru.

2. bahwasanya Nabi Isa as. telah diwahyukan Allah swt. akan datang setelahnya seorang Rosul yg bernama Ahmad...dialah Muhammad bin abdullah bin abdul mutholib saw.

maka dari itu...dua hal tersebut cukup sebgai bukti yg kuat dan jelas bahwasanya Isa as. adalah seorang Nabi yg dibenarkan oleh Nabi sebelumnya dan mengakui (memberitakan) Nabi yg akan datang setelahnya dg petunjuk2 yg jelas dan kuat bahwa Nabi itu adalah Muhammad saw.

akan tetapi orang2 yg menolak kebenaran, mendustakannya dengan mengatakan bahwa ini adalah "SIHIR" dan menganggapnya sbgai satu hal yg aneh dan mustahil. bagaimana mungkin seorang Nabi yg telah mereka akui risalahnya dituduh membuat-buat sihir? ini adalah fitnah orang2 yg berusaha mendustakan risalahnya dan berusaha menjauhkan ummat darinya.

hal kedua adalah tentang seorang pendusta agama yang menyeru kepada Allah dg kebohongannya, mereka berbicara kebenaran padahal sesungguhnya mereka berusaha menentang dan melawan kebenaran itu sendiri, bahkan dalam surah ash-shaf ini mereka digambarkan sebagai orang2 yang sangat ingin memadamkan "cahaya Allah". oleh karena kelakuan mereka itu Allah membiarkan mereka tetap berada dalam kegelapan dan kebatilan, para pendusta itu akan trus menerus menyerukan kedustaan dengan mulut dan tangan mereka. sedangkan untuk para Rasul dan Da'i Allah menghibur mereka dengan "wallahu mutimmu nuurihi wa lau karihal kaafirun" Allah akan menyempurnakan cahayanya walaupun orang2 kafir tidak menyukainya.

hal ketiga adalah bahwasanya menyebarkan Islam dan dakwah kpda Allah dengan "alhuda wa diin alhaq", yaitu dengan Ilmu yg bermanfaat dan amal baik.

dengan ilmu tersebut, akan membawa dan mengenalkan kita kpd Allah swt. dan mengetahui kebenaran-Nya. kemudian ilmu itu juga yg akan mengajarkan kita untuk berbuat baik, menghiasi diri dg akhlak mulia dan menuntun kita kepda semua kebaikan dunia dan akhirat.

beberapa pelajaran yg dpt kita ambil dari sekelumit renungan surah ash-shaf ini:
1. kesombongan dan kecongkakan akan membuat kita sulit menerima kebenaran, apalagi kesombongan itu berakar dari rasa fanatisme golongan yang berlebihan. seperti yg tlah dilakukan bani israil terhadap Nabi Isa as.serta penolakan mereka terhadap Nabi MUhammad saw. krn bukan dri golongan mereka, padahal sebenarnya mereka mengetahui kebenaran yg dibawa keduanya.!

mari kita contohkan dg realita kecil yg terjadi di sekitar kita. ketika seseorang terlalu membanggakan golongannya sendiri, maka ia akan terjatuh kpd ta'asshub (fanatik berlebihan), serta penilaian terhadap "golongan" lain yg tidak fair, misalnya: ia tidak mau membca buku karya Ulama yg bukan dari "golongannya" sedikitpun!!. apapun alasannya ini tidak bisa dibenarkan, sebagai manusia biasa Ulama ini sudah pasti pernah melakukan kesalahan, tapi sebagai ulama tentu saja beliau berbicara dg ilmu dan sedikit banyak pasti ada sesuatu yg benar ato dekat dg kebenaran, yg boleh kita serap. mungkin, dibandingkan ulama terdahulu, ulama kontemporer tidak dpt menyamai mereka, akan tetapi pada beberapa hal, ulama kontemporer pasti punya kelebihan yg tdk dimiliki para pendahulu mereka (Rahimahumullah).

2. merupakan sebuah keniscayaan, ketika seseorang yang berusaha menutupi bahkan memutarbalikkan kebenaran, ia akan selalu membelakangi kebenaran tersebut (Apatis), menolak petunjuk-petunjuk yang mengarahkan kepda kebenaran bahkan mungkin ia berani menyalahi nuraninya sendiri demi gengsi yang sangat tinggi. tentang hal ini Allah menutup segala pintu hidayah baginya, dan membiarkannya tetap konsisten dengan kesesatannya.

dalam friman-Nya: ".....Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim". QS. ash-Shaff:7

"Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaithan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat." QS. al-A’raf: 175

3. peringatan bagi pengemban dakwah yg mulia ini, bahwasanya meskipun Allah berjanji akan menyempurnakan "Nur"nya, bukan berarti jalan dakwah ini akan mudah dan mulus, akan tetapi benturan akan semakin keras dan jalanya akan semakin sulit. bukankah Allah swt. berfirman dalam lanjutan ayatnya "...wa lau karihal kaafirun"??

kalimat ini bisa jadi bermakna ganda: pertama, teruslah berdakwah dan jangan pedulikan sikap2, ejekan dan caci maki orang2 kafir terhadap dirimu, sampai akhirnya Islam benar2 tegak di atas muka bumi.

kedua. atas pertolongan Allah Islam benar2 berjaya ditangan satu generasi, akan tetapi orang2 kafir tidak akan tinggal diam atas kejayaan tersebut. maka mereka berusaha memerangi umat Islam dg cara apapun, secara fisik maupun non fisik (pemikiran dan ideology).

maka, di sini seorang pembawa risalah dakwah dituntut untuk selalu bersabar dalam kondisi apapun, seperti yg dicontohkan Allah dalam kisah2 para rasulnya.

4. perumpamaan bagi orang yg berusaha mematikan "cahaya Ilahi" bagaikan orang yang ingin meniup api matahari, maka ia tidak akan mampu barang sedikitpun dan ia seperti orang gila yang kehilangan akal sehatnya.

5. pemahaman yg benar akan makna (diin al-haq), yaitu: sebuah agama yg diyakini seseorang dan selalu berjalan diatasnya (memegang teguh prinsip), beribadah kepada Tuhannya yang maha benar, tidak lalai dan malas dalam beribadah, bahkan perintah2 Tuhannya adalah makanan yg nikmat dan ketenangan lahir batinnya. sedangkan meninggalkan larangan-Nya adalah keselamatan dari segala kuburukan. dan sesungguhnya Nabi Muhammad saw. diutus dg petunjuk (Ilmu) dan Agama Haq (akhlak dan amal sholeh), adalah salah satu bukti kebenaran risalah yg beliau bawa. bukti yang kekal dan tak termakan umur...maka semakin orang yang berakal sehat berfikir, semakin bahagialah dia dg banyaknya wawasan yg dimiliki.

kurang lebih beginilah sekelumit renungan dari surah as-shaf ayat 6-9. masih banyak lagi rahasia-rahasia Allah dalam al-quran yg masih blm terungkap. bahkan dalam setiap ayat yang kita baca sehari-hari, terdapat banyak peringatan, hikmah bahkan penghibur hati bagi kita yg membacanya sekaligus merenungi makna2nya. semoga kita smua termasuk golongan orang yang konsisten dengan al-quran dan sunnah rasulllah saw. amin.....wallahu a'lam bi as-shawab.
Lanjut...???

'DahSYat' Renungan SuBuh


Terinspirasi seorang bapak tua yg kutemui tdi pagi, udara dingin tak membuatnya menyerah untuk melangkahkan kakinya yg sudah rapuh demi menggapai redha Tuhannya...padahal, secara fisik mungkin beliau akan merasa lebih baik melanjutkan tidurnya diatas kasur empuk dan selimut tebal bersama istri tercintanya, tetapi bapak tua itu lebih memilih ketenangan jiwanya memenuhi seruan sholat subuh dan bersujud kpd Tuhannya...Allahu akbar..!


ketawadu'annya menyapa pagi dan orang2 yg ia temui di jalan membuatku iri, bagaimana tidak...ia keluar dari apartemen pribadi yg di halamannya "nongkrong" sbuah mobil BMW. bukan...bukan BMW itu yg membuatku iri, tapi kerendahan hatinya menebarkan senyuman yg memancarkan keikhlasannya, ia juga mengucapkan salam dan selamat pagi untukku, padahal seharusnya aku yg memulainya krn aq lbh muda.

seolah-olah ia telah mengenalku, bapak tua itu menyalamiku dan mengucap "Taqabbalallah" (alhamdllh aq mndapatkan doa pertamaku hari ini). lalu aq berfikir, jika seorang laki-laki tua sprtinya aj mampu melangkahkan kaki rapuhnya dan melawan udara dingin ke masjid untuk menunaikan sholat subuh, lalu kemana yg muda2, bukankah kita yg msih kuat ini seharusnya lbih mampu??

ah biasa...krn udah tua makanya ia rajin ke masjid, udah bau tanah, udah dkt ma ajal...!! wah ini pernyataan ngawur namanya, sepenunya kita harus sadari bahwa ajal tidak mengenal umur, tidak mengenal tempat, tdk mengenal waktu..bagaimanapun caranya kematian akan tetap menjemput kita.

"Di manapun kamu berada, maut akan mendapatkan kamu (bila sampai ajal), sekalipun kamu berada dalam benteng-benteng yang tinggi dan kokoh...(An-Nisa)

"dan setiap umat itu memiliki ajal, dan jika telah tiba ajalnya maka mereka tidak akan mampu mengundurnya sedikitpun dan tidak pula memajukannya (Al-A'raf)

_________

Aq teringat dg istilah "masjid Al-Ikhlas" yg bagiku hanyalah sebuah kekonyolan dan alasan untuk menutupi kemalasan...memang ikhlas itu sangat samar, seperti semut hitam di atas batu hitam di malam yg gelap gulita, hanya Allah yg tau...tpi bagiku ikhlas sangat bisa diupayakan, sbuah "keterpaksaan" jika dilakukan untuk sesuatu yg baik dan diniatkan demi mendapatkan redha Allah swt. maka akan menjdi sbuah ke"IKHLAS"an.

aq memang bukan termasuk org yg rajin ke masjid, tpi jika ditanya "knpa ga sholat berjama'ah di masjid??" maka aq lebih suka menjawab dg "lgi malas" ato diam, daripada hrus bersembunyi di balik "masjid Al-ikhlas"....
_________

tentang ilmu yg baik
hanya dibutuhkan kepekaan dan kelembutan
agar ia tak menjadi belati
memotong urat nadi sendiri
kerendahan hati akan membuatnya lbih indah
lebih terang dripada lampu

biarlah ia sedikit
tpi bermanfaat untuk diri
membelai hati dan jiwa
mengobati luka menganga

daripada banyak
tapi sebatas pengetahuan belaka
terlihat hanya di forum diskusi
menantang mengangkangkan ideology
tpi tak terpancar di wajah dan perilaku

smua org berhak meyakini kebenaran
tapi kita punya cara sendiri
tak perlu saling mencaci
apalagi saling melukai

tak cukup hanya meyakini
harus ada realisasi
berkata jika sudah pantas
lalu kerjakan dg pas
dan berdoalah dg hati
smoga teguh di jaln ini
amin
___________

aq bisa merasakan betapa hebatnya suasana subuh ini, renungan dahsyat, doa dan senyum ikhlas, ketulusan yg tergambar dari lengangnya pagi buta dan rizki yg amat tak terduga....subhanallah subhanallah..

shioukahn...17-11-10

Lanjut...???