tak ada yg lebih menyebalkan
dripada melangkah diantara tumpukan sampah
bau busuknya menusuknusuk
belatung menggeliat menjijikkan
percuma ku mengoceh
sampahsampah itu tuli
percuma ku menutup hidung
belatungbelatung tak peduli
mata kaki memang tak melihat
biarkanlah ia melangkah
mata hati kan menuntunnya
mencari cela tuk menapak
biarlah mata ini sedikit berair
karena nafas tertahan di dada
pda saatnya kan terhempas jua
bebas terlepas jeratan
kawan..
ini bukan cerita "negri compangcamping"
bukan pula tentang "berhala yg kau sembahsembah"
bukan pula tentang "cinta yg kau sempitkan"
inilah hidup yg katanya "indah"
hidup tak seindah puisi
karena ia butuh pengorbanan
diksi lamatlamat menghanyutkan
karena ia dpilih dengan kematangan
katakata singkat berlebihan
keindahannya tak mudah dimengerti
padat, apanya yg dinikmati??
tpi ia menggelegar dan menggetarkan
puisiku terlalu sederhana kawan
tak mampu mengubah sampah mnjadi pernakpernik
tak bisa mengubah belatung menjadi kupukupu
tpi, biarlah ia bernyanyi mendendangkan indahnya sendiri
shioukahn 02-12-10
0 comments:
Post a Comment